Kamis, 28 Oktober 2010

REVIEW BENCANA MERAPI#1

Rabu, 27 Oktober 2010

Situasi terbaru :

1. Erupsi Merapi dua hari yang lalu sampai sejauh ini masih dinyatakan “belum memasuki fase final erupsi. Ditetapkan masa pengamatan 5 hari pasca erupsi. Sampai saat ini situasi Merapi masih belum stabil.

2. Melihat situasi relawan di lapangan bila terjadi erupsi lagi belum tentu mereka bisa mengcover kebutuhan evakuasi kembali. Dibutuhkan penggantian relawan secara berkala.

3. Penanganan di tiap barak berbeda-beda melihat posisi dan kondisi barak. Pengungsian di Kinahrejo (daerah bencana) akan jauh lebih lama daripada di Purwobinangun atau Hargobinangun misalnya. Mengingat jauh dekat dan ancaman bahaya Merapi yang berbeda-beda dari setiap kawasan.

4. Pemerintah sampai saat ini belum menyatakan bencana memasuki fase tanggap bencana, ditambah lagi, lantaran NGO internasional hanya bisa bekerja ada permintaan dari pemerintah (karena sifat relasi yang G to G), ini menyebabkan penyaluran bantuan ke daerah bencana tidak bisa maksimal. Sampai saat support bantuan belum mencukupi di berbagai titik. KARINA bisa memasuki daerah bencana karena memanfaatkan jalur paroki.

5. Ilusi pemberitaan media (“Merapi adalah Yogya” dan kesiapan jaringan masyarakat dan pemerintah merespon bencana menyebabkan sebagian besar bantuan mengalir di hanya di kabupaten Sleman, sementara daerah-daerah lain kurang mendapat perhatian, secara khusus, di Kabupaten Magelang.

6. Dapur umum sudah dibuka di barak pengungsian, yang lemah adalah koordinasi di tiap-tiap barak. “banyak orang tetapi sedikit yang bekerja” adalah ungkapan yang seringkali muncul untuk menggambarkan situasi koordinasi di lokasi pengungsian.

7. Sementara koordinasi masih menjadi masalah, banyak daerah, khususnya di daerah Sumber dan sekitarnya (Sengi, Nggowopos dll) yang belum mendapat support bantuan.

8. Kawasan sekitar Sumber sudah dikosongkan, pos bantuan dikelola melalui Muntilan dan Salam. Yang ada di kawasan bencana adalah regu-regu pemuda sebagai tim keamanan.

Kebutuhan di lapangan :

1. Air bersih

2. Makanan siap makan

3. Kelengkapan MCK (sabun, sikat gigi, pasta gigi dll)

4. Kebutuhan anak-anak (pempers, susu bayi, makanan bayi)

5. Kelengkapan wanita (pembalut, obat dll)

6. Kebutuhan obat-obatan :

a. Tetes mata

b. Obat flu dan ISPA

c. Minyak gosok dan balsem

d. Vitamin

7. Kebutuhan lain :

a. Masker

b. Alat-alat dapur umum

c. Alat komunikasi

NB : hingga saat ini pakaian pantas pakai tidak banyak dibutuhkan, karena praktis para pengungsi bisa mengambil di rumah mereka masing-masing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar