Minggu, 31 Oktober 2010

LINGKARMUDA DALAM GAMBAR





Terimakasih, sekali lagi, terimakasih..

Rekan-rekan semua, terimakasih sekali atas tanggapan yang diberikan. Semoga itu semua dapat meringankan para korban.

Dari pemantauan radio dan informasi terbaru, sepertinya bahaya letusan Merapi belum akan berakhir dalam waktu satu dua hari ini, mengingat Merapi masih menyimpan energi yang besar di dalamnya. Saat ini situasi Merapi masih awas level 4. level yang tertinggi. Ini memang siklus panjang 75 tahunan dari erupsi Merapi.

Kemarin siang kami (Dian, Mas Anton, dan keluarga mbak Dian, dan Lilik) di Sawangan untuk mengedrop bantuan, di sana situasi memang masih jauh dari situasi di Sleman yang relatif melimpah ruah bantuan. Kami memakai dua mobil, tidak sengaja bertemu dengan rekan-rekan dari JAPEMETHE, dan kru PDKK. Kami datang untuk menyalurkan bantuan water torn 1000 liter sumbangan teman-teman Keluarga Mahasiswa dan pelajar Katolik Sumatera bagian Selatan (KMPKS) dan bantuan lain dari teman-teman KMK FT UGM. Di lokasi sendiri beberapa teman mahasiswa RUMAHKITA sudah sejak malams ebelumnya menginap di sana untuk membantu. Oh ya, teman-teman lintas iman Semarang di bawah koordinasi mas Satria Cungkring, juga menurunkan bantuan di sana.

Kami datang tepat ketika arus pengungsi letusan Merapi 31 Oktober mencapai puncaknya, hingga suasana sangat hiruk-pikuk. Ribuan pengungsi baru pun tiba. teriakan di sana sini, jalan sangat ramai dan semua terburu-buru turun.

Saat ini di daerah itu, banyak pengungsi yang tidur di rumah-rumah penduduk, mereka tersebar dimana saja. Barak-barak baru juga dibuka di SD dan ruang publik yang tersedia.

Sampai saat ini mereka masih membutuhkan bantuan kebutuhan dapur umum, alat tidur, sanitasi, dan obat-obatan. Pos kami di sana dikelola oleh Mbak Oka, warga setempat sekaligus adik angkatan saya kuliah, masih sangat muda memang tetapi semangatnya luar biasa. Kontaknya adalah 08562863878.

Kemarin rombongan kami (Mas Aris, Mas Kobis, Tata) yang lain juga mengunjungi Gereja Surawana, Kebonarum (45 menit ke atas dari Kebonarum) yang juga menjadi jujugan pengungsi. memang Gereja ini sendiri tidak membuka posko, tetapi sekalu menjadi jujugan warga saat malam dan bila aktivitas Merapi kembali meningkat. Mereka bertemu Pak Lipur, ketua wilayah setempat untuk melihat kebutuhan yang ada. Kru kami naik dengan dua mobil bak terbuka, untuk berjaga-jaga membantu evakuasi di sana karena menurut pantauan bankom kami situasi Merapi kembali mencapai puncaknya.

Sekali lagi terimakasih yang tak terhingga dari kami semua, semoga gandeng tangan kita sungguh mampu meringankan para korban.

Lilik Krismantoro

Sabtu, 30 Oktober 2010

REVIEW BENCANA MERAPI#3

Tim Relawan LINGKARMUDA

CP : Lilik 085643521325, Budi S. Gemak 08122764985

Sekretariat : Wisma Mahasiswa, Jln Wahidin54 Yogyakarta

http://lingkarmudaindonesia.blogspot.com/

grup FB : BANTU MERAPI !

PINDAHAN YUKKK !!!!

Mengingat posko di MCR (Multiculture Campus Realino) adalah posko yang darurat sifatnya, mulai hari ini posko LINGKARMUDA pindah ke Wisma Mahasiswa, Jln. Dr Wahidin 54 Yogyakarta (Selatan Galeria, timur RS Bethesda). Mohon rekan-rekan yang mengirimkan bantuan bisa mengirim langsung ke alamat di atas.

Situasi umum :

1. PUNCAK LETUSAN : Puncak letusan Merapi yang mengakibatkan hujan abu di Yogya barulah fase kedua dari 4 fase bencana (fase membuka, fase letusan, fase menutup, dan fase banjir lahar dingin). Fase pertama menyebabkan bencana di Kinahrejo (yang menewaskan Mbah Marijan), fase kedua adalah fase letusan 30 oktober dini hari yang menyebabkan hujan abu lebat di Yogyakarta dan sekitarnya dan kepanikan para pengungsi.

2. FASE PENGUNGSIAN BARU: Letusan pagi hari ini memunculkan gelombang pengungsian baru di beberapa tempat. Diantaranya, di daerah Sawangan, muncul dua tempat pengungsian baru akibat aktivitas eksplosif Merapi tersebut.

3. PENGUNGSI RING KETIGA : Pengungsi ring pertama, ring kedua dan ring ketiga bencana, memiliki karakter yang berbeda-beda. Pengungsi ring satu dan dua relatif sering diungsikan, sementara pengungsi ring tiga, yang dalam erupsi Merapi tahun-tahun sebelumnya tidak pernah diungsikan adalah pengungsi baru dengan tingkat kerentanan psikologis yang lebih tinggi.

4. STRESS PSIKOLOGIS : Mulai terjadi stress psikologis di kawasan bencana di anatar para pengungsi.

5. PENUMPUKAN BANTUAN POSKO BESAR : Penumpukan bantuanmasih terjadi, di posko-posko bantuan besar. Di salah satu posko besar di Yogya, dengan kemampuan menghimpun bantuan yang besar ternyata tidak diimbangi dengan kemampuan distribusi bantuan, mereka cenderung pasif menunggu permintaan, dan minim mensosialisasikan diri sehingga bantuan mandat kemanusiaan dari para donatur menumpuk begitu saja di gudang. Mohon para donatur lebih cermat lagi dengan hal ini. Penting bagi donatur untuk mengecek situasi di lapangan.


6. COVERAGE BANTUAN : Beberapa daerah yang belum tercover di hari-hari awal seperti daerah Muntilan dan sekitarnya mulai tercover. Daerah yang sangat membutuhkan bantuan adalah kawasan Kecamatan Sawangan yang menampung sekitar 5000 pengungsi di berbagai barak pengungsian mereka. Kontak person kami di sana Oka (08562863878)

7. MEDIA DAN BENCANA : kasus kekacauan dini hari (30 Oktober) lahir dari misinformasi di salah satu televisi swasta yang menyatakan bahwa awan panas akan sampai kota yogyakarta. Peristiwa yang mirip isu tsunami dalam gempa Yogya tahun 2006 ini menelan korban beberapa jiwa karena kecelakaan. Penting bagi barak-barak pengungsi dan posko-posko bantuan untuk memiliki bantuan komunikasi (BANKOM) mereka sendiri, agar selalu bisa mengetahui situasi apa yang sesungguhnya terjadi di Merapi.

URGENT :

1. SMS Agar warga tidak mempercayai sms isu yang beredar di amsyarakat dalam bentuk apapun, sms tentang ancaman bahaya Merapi yang sesungguhnya hanya akan dikirim oleh BMKG (tanpa no pengirim, langsung melalui operator jaringan), dan ini hanya akan dilakukan hanya dalam keadaan terpaksa sekali.

2. Agar tidak diberikan bantuan berupa susu bayi kepada balita, karena faktor sanitasi yang buruk (kurangnya air bersih, alat-alat masak yang tidak steril dan lain-lain), serta karena susu bayi belum tentu cocok dengan si bayi, sehingga mungkin mengancam nyawa si bayi.

3. Dalam kasusu hujan abu, apabila terjadi hujan abu harap tidak segera menyiram abu, karena reaksi kimia yang terjadi akan melepaskan gas beracun yang membahayakan kesehatan. Biarkan abu lenyap dengan sendirinya. Apabila tubuh anda terpapar abu dalam jumlah besar ada baiknya tidak mandi hingga beberapa waktu lamanya, hingga abu dan belerang di dalamnya benar-benar hilang.

Langkah Lingkarmuda (30 Oktober):

1. Fasilitasi pengedropan bantuan JAPEMETHE di Sawangan

2. Pengedropan bantuan di Salam

3. Pengedropan bantuan di Klaten

4. Pengiriman tim mahasiswa ke Sawangan dan Salam (17 orang)

posko lapangan LINGKARMUDA di Sawangan, Magelang, mengcover karya Lingkarmuda di daerah kecamatan Sawangan, mencakup daerah Gondowangi (500 pengungsi), Mangunsari (610 pengungsi), Krogoanan (1300 orang) bila ingin membantu daerah ini silakan mengkontak koordinator kami di sana : saudari Oka 08562863878

Kebutuhan kami saat ini :

1. Tangki air untuk dapur umum

2. Kebutuhan dapur umum : kompor gas, alat masak

3. Kebutuhan logistik : gula the, kopi, beras, biskuit, minyak goreng, mie instant, bumbu masak, roti kering

4. Alat mandi,

5. Kebutuhan Balita : Pakaian bayi, selendang bayi,

6. Selimut, sarung, tikar alas tidur

7. Emergency lamp

8. Obat-obatan : Obat tetes mata, flu, minyak angin dan balsem

9. Pakaian dalam terutama wanita (remaja dan dewasa)

Rekening

Bantuan berupa dana bisa dikirim melalui :

BNI syariah no 018747930 a.n Dominika Dian Nuri Ningtyas,

Mandiri no 137-00-0568007-5 a.n Denta Nur Patria

BCA no KCP Urip Sumohardjo no. 4560050491 a.n. Chatarina Grasia

Mohon sms nama, alamat/kota, rekening bank yang dipakai, jumlah bantuan, ke 085226214600, untuk kepentingan kontrol dan pencatatan)

Bantuan barang silakan hubungi kami :

Lilik 085643521325, Budi S. Gemak 08122764985,

Atau diantar langsung ke :

Wisma Mahasiswa Yogyakarta

Jln. Dr Wahidin 54 Yogyakarta (Selatan Galeria, timur RS Bethesda

Mitra kerja LINGKARMUDA

Yogyakarta

Kokerma DIY

JAPEMETHE

Multiculture Campus Realino

RUMAHKITA

Wiridan Sarikraman

KARINA KAS

CLC Yogyakarta

PEMPERS DIY

KMK Psikologi UGM, KMK ISI Yogyakarta

OMK Kevikepan DIY, Mudika Paroki Pugeran

FPPI

Jaringan luar kota :

· Surabaya : grup FB : aksi 26.102.010 MASKER for MERAPI

· Semarang : Gerakan Persaudaraan Sejati Pemuda Peduli Bencana

· Semarang : teman-teman Wisma Driyarkara Semarang

· Purwokerto :mas Pandu, Ibu Dede

· Solo : mas Wayan dan teman-teman Mahasiswa Katolik Solo

Tim Kerja Lingkarmuda :

Koordinator : Lilik Krismantoro, Budi S. Gemak

Bendahara : Dian Prasasti

Dana & Jaringan Logistik : Imelda Wiwit, Adhi Wiraswata, Dian Nuriningtyas, Budi Gemak, Lilik Krismantoro

Distribusi : Tommy Sukarto, Kris Kobis,

Survey : Krisna Duta, Iwit Cathax, Adhi

Rumah tangga : Arko, Juwita Metaviani

Volunteer : Aris Retnanto, Banu Badrika, Benny Kereta Api, Paramatatya, Gilang

Bantuan Komunikasi : Paul Sukadarma

Jaringan Lapangan (Muntilan)

Posko LINGKARMUDA Sawangan, Magelang : Oka

Posko Pavali, Muntilan (Goro Hendratmoko)

Posko YSC Salam : Nawi

Kamis, 28 Oktober 2010

REVIEW BENCANA MERAPI#2

Kamis, 28 Oktober 2010

Situasi secara umum :

1. Perkembangan terbaru dengan meningkatnya aktivitas GunungMerapi pada sore hari tadi (pukul 16.19 WIB) serta terus tinggi hingga pagi ini menyebabkan kemungkinan bahaya Merapi belum berakhir dalam waktu singkat. Pemerintah menyatakan 5 hari pengungsian pasca erupsi yang lalu, sementara Satkorlak menyatakan 14 hari, sampai dinyatakan situasi benar-benar aman.

2. Adanya arus pengungsian baru malam ini di beberapa titik akibat meningkatnya aktivitas Merapi (Gereja Sukowono, Ndeles, kedatangan 100 orang pengungsi), posko Glagahharjo menjadi 2000 orang.

3. Penyaluran bantuan tetap belum merata, khususnya di daerah Muntilan dan sekitarnya. Karakter pengungsian di daerah Muntilan sedikit berbeda dari pengungsian di kabupaten Sleman. Pengungsi di kawasan sleman umumnya tidak begitu jauh dari rumah sehingga warga dimungkinkan pulang-balik rumah-barak dengan relatif mudah, sementara di kawasan Muntilan, rata-rata lokasi pengungsi cukup jauh dari rumah, sehingga kurang memungkinkan untuk

4. Koordinasi relawan masih belum tertata, sehingga situasi “banyak manusia sedikit yang bekerja” masih sering terdengar. Kelompok-kelompok relawan seringkali tidak dibekali pemahaman dasar yang mencukupi tentang respon darurat penanggulangan bencana.

5. Masih tetap ada keluhan tentang terlalu birokratisnya penyaluran bantuan. Bantuan lembaga menumpuk di gudang, dan hanya pasif menunggu datangnya informasi dari korban.

6. Upaya penanganan bencana berbasis komunitas sungguh menemukan urgensinya dalam lingkaran Merapi : bagaimana warga saling menopang dan berjejaring untuk merespon ancaman bencana. Sayangnya ini relatif berkembang baru di kawasan Sleman dan Klaten saja.

7. Coverage area jaringan dua simpul utama komunikasi radio antarpenduduk (Turgo Asri dan Balerante) efektif hanya menjangkau dua daerah, Sleman dan Klaten.

Bantuan Masuk per 28 Oktober 2010

Bantuan yang sudah masuk (rincian ada pada kami) :

Dana

1. BNI Rp 163.000,00

2. Mandiri Rp 800.000,00

3. Cash Rp 400.000,00 +

Total Rp 1.363.000,00

Barang

1. Paket Logistik (mas Adhi, Yogyakarta)

2. Air minum kemasan dan logistik lainnya (mas Guntur, Bantul)

3. Paket bantuan saudara Devi A., Surabaya

4. Paket bantuan Logistik Cosmo, Yogyakarta

5. Paket bantuan Zita dan teman-teman (UGM)


Rekening

BNI Syariah no 018747930 a.n Dominika Dian Nuri Ningtyas,

Mandiri no 137-00-0568007-5 a.n Denta Nur Patria

BCA no KCP Urip Sumohardjo no. 4560050491 a.n. Chatarina Grasia

Untuk kepentingan kontrol dan database mohon mengirim sms nama, alamat, dan besaran bantuan ke 085228214600 (HP LINGKARMUDA) apabila memberikan bantuan.

Kebutuhan di lapangan

Kebutuhan secara umum masih tetap sama :

1. Air bersih

2. Makanan siap makan

3. Kelengkapan MCK (sabun, sikat gigi, pasta gigi dll)

4. Kebutuhan anak-anak (pempers, susu bayi, makanan bayi)

5. Kelengkapan wanita (pembalut, obat dll)

6. Kebutuhan obat-obatan :

a. Tetes mata

b. Obat flu dan ISPA

c. Minyak gosok dan balsem

d. Vitamin

7. Kebutuhan lain :

a. Masker

b. Alat-alat dapur umum

c. Alat komunikasi

NB : hingga saat ini pakaian pantas pakai tidak banyak dibutuhkan, karena praktis para pengungsi bisa mengambil di rumah mereka masing-masing.

REVIEW BENCANA MERAPI#1

Rabu, 27 Oktober 2010

Situasi terbaru :

1. Erupsi Merapi dua hari yang lalu sampai sejauh ini masih dinyatakan “belum memasuki fase final erupsi. Ditetapkan masa pengamatan 5 hari pasca erupsi. Sampai saat ini situasi Merapi masih belum stabil.

2. Melihat situasi relawan di lapangan bila terjadi erupsi lagi belum tentu mereka bisa mengcover kebutuhan evakuasi kembali. Dibutuhkan penggantian relawan secara berkala.

3. Penanganan di tiap barak berbeda-beda melihat posisi dan kondisi barak. Pengungsian di Kinahrejo (daerah bencana) akan jauh lebih lama daripada di Purwobinangun atau Hargobinangun misalnya. Mengingat jauh dekat dan ancaman bahaya Merapi yang berbeda-beda dari setiap kawasan.

4. Pemerintah sampai saat ini belum menyatakan bencana memasuki fase tanggap bencana, ditambah lagi, lantaran NGO internasional hanya bisa bekerja ada permintaan dari pemerintah (karena sifat relasi yang G to G), ini menyebabkan penyaluran bantuan ke daerah bencana tidak bisa maksimal. Sampai saat support bantuan belum mencukupi di berbagai titik. KARINA bisa memasuki daerah bencana karena memanfaatkan jalur paroki.

5. Ilusi pemberitaan media (“Merapi adalah Yogya” dan kesiapan jaringan masyarakat dan pemerintah merespon bencana menyebabkan sebagian besar bantuan mengalir di hanya di kabupaten Sleman, sementara daerah-daerah lain kurang mendapat perhatian, secara khusus, di Kabupaten Magelang.

6. Dapur umum sudah dibuka di barak pengungsian, yang lemah adalah koordinasi di tiap-tiap barak. “banyak orang tetapi sedikit yang bekerja” adalah ungkapan yang seringkali muncul untuk menggambarkan situasi koordinasi di lokasi pengungsian.

7. Sementara koordinasi masih menjadi masalah, banyak daerah, khususnya di daerah Sumber dan sekitarnya (Sengi, Nggowopos dll) yang belum mendapat support bantuan.

8. Kawasan sekitar Sumber sudah dikosongkan, pos bantuan dikelola melalui Muntilan dan Salam. Yang ada di kawasan bencana adalah regu-regu pemuda sebagai tim keamanan.

Kebutuhan di lapangan :

1. Air bersih

2. Makanan siap makan

3. Kelengkapan MCK (sabun, sikat gigi, pasta gigi dll)

4. Kebutuhan anak-anak (pempers, susu bayi, makanan bayi)

5. Kelengkapan wanita (pembalut, obat dll)

6. Kebutuhan obat-obatan :

a. Tetes mata

b. Obat flu dan ISPA

c. Minyak gosok dan balsem

d. Vitamin

7. Kebutuhan lain :

a. Masker

b. Alat-alat dapur umum

c. Alat komunikasi

NB : hingga saat ini pakaian pantas pakai tidak banyak dibutuhkan, karena praktis para pengungsi bisa mengambil di rumah mereka masing-masing.